“Manusia adalah magnet, setiap detail peristiwa yang dialaminya datang atas daya-tarik (undangannya) sendiri” (Elizabeth Towne, 1906).
Hollaaa gengs! Been a while.
Kali ini, izinkanlah aku cerita soal kegiatan
ruanganku (kepegawaian) kemarin, namanya "Pendidikan
Holistic Character bagi Pegawai
Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri".
Tergerak dari rasa miris melihat keadaan kantor, dimana kebanyakan (aku
ga bilang semua) kegiatan itu cuma sekedar berjalan dengan output administratif tanpa outcome
atau impact atau nilai yang melekat
di pribadi peserta-pesertanya, pelan-pelan aku mulai nyisipin rancangan program/kegiatan-kegiatan yang kira-kira bisa sedikit berguna untuk orang banyak. Tahun lalu ada public speaking, tahun ini ada holistic character ini (yang rencananya
mau dbikin in line sama capacity building),
ada conflict management skill, dan
nanti ada pelatihan B.Inggris plus test TOEFL nya skalian. Pokoknya dengan anggaran
kepegawaian yang sedikit sekali, aku usahakan nyelip-nyelipin kegiatan yang bermakna terutama untuk pegawai di kantor. Nah, sempat lemas tuh ketika rancangannya ga di approve pimpinan dengan alasan yang “gak banget”, tapi aku yakinkan pimpinan supaya yakinin lagi pimpinan yang lebih tinggi (iye ribet, welcome to bureaucracy).
Akhirnya jadi nih di oke in! Yasss!
Pada saat mau pelaksanaan, lagi-lagi kecewa karena Sub Bagian
Kepegawaian itu bener-bener disepelein dan di”remehin” banget di (kebanyakan)
organisasi pemerintahan. Mereka tau nya bahwa “kepegawaian kan ga harus mikir.
Gada kerjaan. Paling cm urus absen, kenaikan pangkat, pensiun dsb dsb
administrasi kepegawaian”. Pimpinan pun tidak merasa bahwa kegiatan-kegiatan kami itu crucial, yaudah berjalan asal jadi aja
yang penting penyerapan anggaran huff, jadi dengan ringannya memutuskan jdwal
penyelenggaraan kami BERBARENGAN dengan Rakor Nasional kepala desa+kepala
dinas+pendamping desa 7000 orang yg dihadiri Presiden dan bikin seisi kantor rempong
dan tepar karena ga tidur 2 hari. Aku sendiri juga harus lompat dari Rakornas
di JI Expo ke Bogor demi acara ini. Alhasil, sedikitlah peserta yg hadir. Hanya
setengah dari yang dialokasikan. Kecewa? Pasti. Tapi yaudah, tetap berusaha optimis
acara ini bisa berjalan baik karena aku pribadi juga excited untuk belajar.
Di acara ini, kami bekerjasama dengan Biro Psikologi Psikodinamika dengan psikolog handal nya: mba Poppy Amalya. Kenapa harus mba Poppy? Gatau. Aku punya feeling
baik aja ketika pertama kali meeting dan bertemu dengan mba Poppy. Langsung klik!
Hihi.. Mba Poppy sendiri adalah seorang Psikolog sekaligus Master of Micro
Expression, Motivator, Hypnotherapist, Praktisi NLP dan masih banyak keahlian dan jam terbang yang udah ga perlu diragukan
lagi. .. (please check her acc: @poppysangmotivator). Mba nya juga suka nongol di tipi, di acara On The Spot Reveal di Trans 7, Oh Mama Oh Papa, dan banyak lagi.. :))
Mba Poppy yang ga pernah ngeluh diajak selfie :) |
Awalnya, sempat malu sama mba Poppy dan teman-teman dari Psikodinamika karena peserta dikit
banget dan lelet / tidak disiplin waktu. Tapi yaudah, biar mereka tau gambaran
pegawai kita gimana haha. Hebatnya, mba Poppy dan teman-teman Psikodinamika tidak ada mengeluh, malah aku yang jadi ga enak sendiri. Sampai saat di awal materi mba Poppy bilang “sayang sekali banyak yang
tidak hadir, tapi jangan khawatir, anda perlu tau bahwa anda ini lah
orang-orang terpilih yang pantas mendengarkan pelajaran hari ini, kalau memang
ga disini tempatnya dan belum waktunya, pasti adaaaaa aja yang mencegah dia
datang” (begitulah kira2 kalimatnya). Disitu aku langsung refleksi “bener jg
ya, gada yg kebetulan kok, kami semua yg sedikit orang ini adalah pribadi2 yang
mmg dipilih Tuhan untuk ‘lebih dipersiapkan’, dan seketika hilang langsung rasa
kecewaku:)
Acaranya full dari pagi sampai
jam 9.30 malam. Mulai dari materi/edukasi, ke treatment/terapi, dan installment.
Seru abesss! Gada tu rasa capek ngantuk lagi, kita bener2 fokes “hadir” di
acara tsb (beda kalo ikut rapat yang gitugituaja, bisa tu aku pake korek api
demi nopang mata hahaha..). Nah, aku rasa aku perlu share juga inti2 dari pelajaran kemarin. Lagi
dan lagi aku perlu tekankan, semua yang aku tulis belum tentu benar. Aku
sendiri juga masih dalam proses belajar, jatuh, bangkit, belajar lagi dalam
hidup. Silahkan ambil yang kamu perlu dan rasa berguna, silahkan kasi masukan
dan kritik yang konstruktif, dan silahkan abaikan kalau belum “cocok” untuk
kamu. Okaaaayyyy…
Nah,
jadii, inti kegiatan ini sebenarnya bermaksud untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada peserta tentang bagaimana mengenal diri sendiri, karakter dan kepribadian secara utuh (holistik), sehingga bisa mengaplikasikan diri yang terbaik ketika bekerja di kantor. Ada banyak sekali pelajaran yang
mba Poppy sampaikan kemarin, tapi ada beberapa hal yang menjadi highlights bagiku. There you go….
- Kunci sukses = BAHAGIA. Kita bahagia bukan karena sukses. Kita sukses KARENA bahagia.
- Defenisikan bahagia secara sederhana, simple dan hal-hal kecil. Contohnya: bahagia = memberi. Jadikan memberi itu kebiasaan. Jadi setiap kali kita memberi, kita merasakan kebahagiaan.
- Kebahagiaan itu bukan tujuan, tapi KEBIASAAN.
- Merubah 1 kebiasaan butuh rata-rata 91 hari (sudah diuji klinis). Tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Start from now!
- Partikel terkecil dari manusia itu adalah energi, begitu pula partikel terkecil dari benda. Kalau mau energinya ke-attract (the law of attraction) ya harus mengusahakan energi yang selaras.. contohnya, kalau mau uang mendekat, memang harus suka uang, karena ada contoh nyata pebisnis yang selalu gagal, ternyata dia memiliki ketakutan/trauma akan uang, yang merupakan produk dari masa kecil dan lingkungan keluarga (ditanamkan bahwa uang itu jahat, percaya bahwa uang bisa memecahbelah keluarga dsb).
- Doa itu BUKAN yang sekedar kamu ucapkan, tapi yang kamu pikirkan&rasakan. DOA = PERASAAN + PIKIRAN. Pikiran dan perasaan adalah vibrasi yang paling kuat di alam semesta. Doa yang dikabulkan adalah yang ada di pikiran bawah sadar. Maka itu, imanilah doamu seturut kehendak Allah. Re-edukasi pikiran bawah sadar, agar selaras dengan pikiran sadar.
- Perception is your projection. Yang kamu persepsikan , ya itulah gambaran dirimu sendiri.
- Pikiran itu adanya di otak. Perasaan itu adanya di jantung (heart, bahasa Arabnya ‘Qalb’ atau Kalbu), bukan di hati. Kedua hal tersebut memiliki data yang berbeda. Karena itu, isilah kalbumu dengan hal-hal positif, bersihkan dan buanglah segala kenegatifan. Kalau hal-hal negatif menumpuk = sakit jantung.
- Percaya atau tidak, semua penyakit itu berasal dari perasaan yang ditumpuk dan mengendap. Marah = sakit jantung. Sedih = penyakit imunitas (lupus, HIV, flu dan batuk berkepanjangan). Rasa bersalah = tumor, wasir, dsb. Kecemasan/ketakutan = penyakit kulit, gatal-gatal, dsb. And so on, and so on.
- Semua hal di dunia ini tanpa kita sadari adalah terkoneksi satu sama lain, merupakan sebuah pengulangan dan memiliki pola. Perilaku yang diulang => Kepribadian. Kepribadian yang diulang => Karakter. Karakter yang diulang => Nasib! Takdir itu milik Tuhan, tapi manusia diberi akal pikiran untuk mengusahakan nasibnya sendiri. Karena itu, berlaku pengulangan terbalik. Mau ubah nasib? Ubah karakter. Mau ubah karakter? Ubah kepribadian. Mau ubah kepribadian? Ubah perilaku!
- Hidup itu menular. Mau sehat? Bertemanlah dengan orang-orang sehat. Mau sukses? Berteman dengan orang-orang sukses. Sebisa mungkin hindarilah ‘toxic people’ dalam hidup anda, dan doakanlah. (1 Korintus 15:33 “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk, merusakkan kebiasaan yang baik.”).
- Anda sendiri yang menciptakan kenyataan hidup anda sendiri.
Mba Poppy in action :)) |
Di akhir sesi, kami diberi
PR untuk dapat mengaplikasikan semua yang sudah kami pelajari di hari itu. Tapi yang terpenting, sebelumnya kami
diharuskan untuk memaafkan. Memaafkan masa lalu, memaafkan orang lain,
memaafkan peristiwa yang terjadi. Memaafkan diri sendiri. Setelah berhasil
memaafkan dan menerima diri sendiri, lalu kami sudah siap untuk diberi tugas.
Kami diinstruksikan
menuliskan mimpi terbesar yang ingin kami wujudkan dalam jangka waktu 1 bulan
ke depan. Dan selama 1 bulan ke depan kami harus ber’ikhtiar’, dengan cara:
- Imajinasikan mimpi/keinginan kita (iya, khayalin aja), lalu digambar dan ditempel di tempat yang bisa selalu kita lihat terutama ketika mau tidur dan bangun tidur.
- Masukkan data ‘mimpi’ tersebut ke dalam ‘critical area’, yaitu saat ‘titik ikhlas’ kita, yang mana adalah saat kita sudah bisa tidur (saat ngantuk-ngantuknya tuh) dengan cara BERDOA;
- Kembali terbangun di 2/3 malam anda, sekitar jam 3-4 subuh, untuk mencoba mengimajinasikan hal tersebut dan berdoa lagi (boleh sambil pipis haha);
- DILARANG ngomongin orang;
- Selalu berkata-kata yang positif (stop dengerin lagu/gambar/video/film yang tidak mengedukasi dan berisi banyak kenegatifan). Selalu memakai kalimat positif (tidak pakai kata “jangan” atau “tapi”). Contoh: aku mau olahraga pagi tapi takut ga kebangun DIGANTI menjadi aku mau olahraga pagi DAN bangun subuh!
Setelah mengetahui PR yang
harus kami lakukan, I felt like “geellaaaa sulit amat yak” (disini aja uda ga
bener mindsetku haha), tapi balik
lagi mba Poppy kasih trigger kisah-kisah
sukses orang-orang yang sudah mengaplikasikan hal tersebut dan berhasil.
Sebagai contoh ada orang yang keinginannya membelikan orangtuanya rumah padahal
cuma seorang PNS dengan tabungan yang ga cukup, lalu dia berikhtiar selama 1
bulan dan voilaaa orangtuanya udah dikasi rumah, dia beli rumah juga dan baru
beli mobil fortuner! Wagelaseh!! Kalau dia bisa kenapa kita engga?
Pas pula sekarang memasuki
bulan ramadhan kan, jadi moment yang sangat tepat untuk membersihkan diri,
fokus doa dan ibadah. Switch off tombol-tombol
nafsu duniawi yang ga perlu dan negatif.
Hal ini juga bisa kita
relasikan dengan kejadian duka di Indonesia akibat terorisme. menurutku, salah satu hal yang saat ini bisa kita
lakukan adalah mulai dari diri sendiri. Maafkan. Doakan para korban, doakan
juga semua orang yang terlibat. Lalu doakan diri kita sendiri. Mulailah bangun
hal positif dari diri kita sendiri, agar menular kepada orang-orang sekitar
kita. Tidak sekedar mengutuk, mengeluarkan kata-kata caci maki, menyebar segala
foto dan video, atau berkata-kata panjang dalam social media.
Jadilah agen-agen perubahan
dimanapun kita berada, apapun bidang kita. Tidak ada peran yang lebih kecil
dari peran lain, kita semua berguna asalkan kita bisa berfungsi maksimal
sebagai manusia. Kalau ada belief system atau paham-paham yang mengajarkan
kebencian dan kenegatifan kepada sesama,
sudah pasti itu tidak benar! Re-edukasi mental kita, ubah belief system kita. We believe, we see. Apa yang kamu
yakini, itu yang akan terjadi. Makanya start
dari meyakini hal-hal positif ajalah biar yang terjadi yang indah-indah
semua.. Pasangan ngeselin, orangtua cerewet, bos bikin emosi, gapapa, yang harus
diubah bukan mereka dulu, tapi kita sendiri dulu. Yakini aja pasangan baik
banget, orangtua penuh kasih, bos keren banget, dsb dst dst. Lama-lama juga
bakal terjadi seperti yang kita percayai kok. Tapi ingat, kitanya harus
konsisten dan berikhtiar. Di saat kita sudah terima keadaan, memaafkan,
menciptakan belief system positif
akan hal itu, disitulah perubahan terjadi. Siapa bilang mudah, tapi pasti bisa.
Udah banyak contoh kok, coba deh telaah sekitar dan renungkan lagi yang sudah
terjadi di diri kita J Tanpa sadar, kejadian sekarang itu adalah buah dari doa dan tindakan kita sendiri yang kita 'tabung' di masa lalu. Apa yang kamu tanam, itu yang kamu tuai. Jadi
sekarang, sama-sama berusaha lagi yuk.
It’s hard, I know, but it’s challenging. Aku pribadi ingin menchallenge diri aku untuk
ini. Dengan kuasa Tuhan, aku yakin aku bisa! Yok bareng-bareng cobain yok.. If we want to make our world a better place,
we need to be a better person. Pada
akhirnya ini semua adalah ibadah. Perilaku, kerja, semuanya ibadah. Jadi
lakukanlah semuanya bukan untuk pertanggungjawaban kepada manusia, tapi kepada
Tuhan. (Matius 6:33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka
smuanya itu akan ditambahkan kepadamu”).
Akhir kata, terima kasih kepada mba Poppy dan tim Psikodinamika yang udah memberikan banyak sekali pelajaran dan 'reminder' buat kita. Semoga mba Poppy dan tim sehat, terus berkarya, dan dapat selalu menjadi berkat bagi sesama. Amin.
Anyway, selamat memasuki Bulan Ramadhan ya teman-teman. Semoga ibadah puasanya lancar dan berkah yaa.. Mohon maaf lahir dan batin :)
"Sebab, untuk orang-orang yang berpikiran akhirat, dunia di tangan anda!" (Poppy Amalya, 2018)