Monday, 21 November 2016

Pun sukses, ternyata relatif..

Siang tadi saya membaca sebuah artikel beserta videonya, dimana sebuah eksperimen menunjukkan hasil yang sangat berbeda ketika kita mendefenisikan sukses kita, dibanding orang terdekat kita mendefenisikan sejauh mana sukses kita. 
Kita cenderung menilai kesuksesan yang kita raih masih jauh dari harapan, merasa tidak pernah cukup baik. Sedangkan orang-orang terkasih kita ternyata sudah merasa bangga dengan apa adanya kita, apa yang kita raih atau sedang kita usahakan..
Membaca artikel tersebut lantas saya merenung, sukses pun ternyata relatif. Sering kita tidak menyadari, level ketidaksuksesan kita adalah kesuksesan bagi orang lain. Seperti sejatinya manusia tidak pernah merasa puas, suka lupa bersyukur. 
Kerapkali pun kita lupa, hal kecil yang kita anggap sepele, bisa jadi hal besar yang memberi arti bagi orang lain.
Anggaplah saya membenarkan diri atau hanya sekedar menyenangkan diri sendiri, tapi sebagai contoh, ketika saya kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan Master di Liverpool, Inggris, saya tak langsung ditempatkan di tempat dimana saya bisa berkarya, berfaedah bagi orang banyak.
Saya kemudian merasa diri saya sia-sia, mengingat kata-kata yang kerapkali saya dengar dan camkan dalam diri, "sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain". Tapi kemudian saya sedikit menyadari, mungkin saya lupa, keberhasilan saya mendapatkan beasiswa, menyelesaikan pendidikan di negeri orang, bisa jadi sedikit banyak menginspirasi orang-orang di sekitar saya, terutama yang masih muda dan bisa mengusahakan kesempatan itu. Bisa jadi, keindahan foto dan kekayaan pengalaman yang saya dapatkan memberikan secercah semangat bagi generasi muda lain untuk bergiat lagi menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bisa jadi, kata-kata yang serasa tak penting yang saya lontarkan di media sosial atau di kehidupan sehari-hari sebagai buah dari saksi pergumulan hidup saya dapat menggerakkan hati orang lain. Hal-hal lain, apapun bentuknya, kecil dan besar, banyak yang lupa saya syukuri.. 
Alangkah baik untuk menetapkan target setinggi-tingginya, berusaha semaksimal mungkin, berharap sejauh mungkin, karena Tuhan menganugerahkan kita kemampuan untuk tidak menjadi seorang pemalas. Namun, kita sering lupa untuk berhenti sejenak dan bersyukur...
Tuhan menganugerahkan talenta yang berbeda-beda, pun sukses akan terdefenisikan berbeda dalam setiap individu.. Lihat ke atas sebagai pemacu semangat, namun lihatlah juga ke bawah sebagai pengingat untuk bersyukur.. 
You are worthy. Di saat kita merasa kita tidak cukup baik, gagal dan sia-sia, ingatlah, pasti selalu ada orang-orang yang kagum akan kita, menginginkan tempat kita, atau yang mengasihi dan selalu mensupport kita.. 
Berilah ruang pada hikmat yang mengaliri darahmu ketika bersyukur, lantas kau pun bisa berdamai dengan diri sendiri untuk melangkah menjadi lebih sukses lagi :) 

-Sevi, 211116-

No comments:

Post a Comment